Bangkitnya Para Naga. Морган Райс

Bangkitnya Para Naga - Морган Райс


Скачать книгу

      BANGKIT (Buku #9)

      RINDU (Buku #10)

      NASIB (Buku #11)

img1.jpg img2.jpg

      Dengarkan edisi Audiobook RAJA DAN PENYIHIR!

      Mau buku gratis?

      Bergabunglah dengan milis Morgan Rice dan dapatkan 4 buku gratis, 2 peta gratis, 1 aplikasi gratis, dan hadiah-hadiah eksklusif! Untuk berlangganan, kunjungi: www.morganricebooks.com

      Hak Cipta © 2014 oleh Morgan Rice

      Semua hak dilindungi undang-undang. Kecuali diizinkan di bawah U.S. Copyright Act of 1976 (UU Hak Cipta tahun 1976), tidak ada bagian dari buku ini yang boleh direproduksi, didistribusikan atau dipindahtangankan dalam bentuk apapun atau dengan maksud apapun, atau disimpan dalam database atau sistem pencarian, tanpa izin sebelumnya dari penulis.

      Lisensi untuk eBook ini hanya diberikan terbatas kepada Anda saja. eBook ini tidak boleh dijual kembali atau diberikan kepada orang lain. Jika Anda ingin membagi buku ini dengan orang lain, silahkan membeli salinan tambahan bagi tiap penerima. Jika Anda membaca buku ini dan tidak membelinya, atau tidak dibeli hanya untuk Anda gunakan, maka silahkan mengembalikannya dan membeli salinan milik Anda sendiri. Terima kasih telah menghargai kerja keras penulis ini.

      Ini adalah sebuah karya fiksi. Nama, karakter, bisnis, organisasi, tempat/lokasi, acara, dan insiden adalah hasil karya imajinasi penulis atau digunakan secara fiksi. Setiap kemiripan dengan orang-orang yang sebenarnya, hidup atau mati, adalah sepenuhnya kebetulan.

      Hak Cipta gambar sampul oleh Photosani, digunakan di bawah lisensi dari Shutterstock.com

img3.jpg

      DAFTAR ISI

       BAB SATU

       BAB DUA

       BAB TIGA

       BAB EMPAT

       BAB LIMA

       BAB ENAM

       BAB TUJUH

       BAB DELAPAN

       BAB SEMBILAN

       BAB SEPULUH

       BAB SEBELAS

       BAB DUA BELAS

       BAB TIGA BELAS

       BAB EMPAT BELAS

       BAB LIMA BELAS

       BAB ENAM BELAS

       BAB TUJUH BELAS

       BAB DELAPAN BELAS

       BAB SEMBILAN BELAS

       BAB DUA PULUH

       BAB DUA PULUH SATU

       BAB DUA PULUH DUA

       BAB DUA PULUH TIGA

       BAB DUA PULUH EMPAT

       BAB DUA PULUH LIMA

       BAB DUA PULUH ENAM

       BAB DUA PULUH TUJUH

       BAB DUA PULUH DELAPAN

       BAB DUA PULUH SEMBILAN

       BAB TIGA PULUH

      "Ada kalanya manusia menjadi penentu takdirnya sendiri:

      Wahai Brutus, yang salah bukanlah pemimpin kita,

      Yang salah adalah diri kita sendiri, karena menjadi bawahan."

      --William Shakespeare

      Julius Caesar

      BAB SATU

      Kyra berdiri di puncak sebuah bukit kecil berumput, pada tanah beku di bawah sepatu bot miliknya; salju turun di sekelilingnya dan ia mencoba mengabaikan dingin yang menggigit saat ia menyiapkan busur lalu membidik sasarannya. Ia picingkan matanya, ia lupakan segala sesuatu—desiran angin, suara gagak di kejauhan—dan memaksa dirinya untuk hanya menatap pohon birch yang kurus di kejauhan, putih pucat warnanya, tegak menjulang di antara deretan pohon pinus sewarna lembayung. Duapuluh depa adalah jarak memanah yang terlalu sulit bagi saudara-saudara laki-lakinya, bahkan bagi para anak buah ayahnya—dan itulah yang membuat tekad Kyra makin teguh—sebagai anak bungsu dan satu-satunya gadis di antara saudara-saudaranya.

      Kyra tak pernah merasa cocok. Sebagian dari dirinya tentu saja ingin menjadi seperti harapan orang akan dirinya dan menghabiskan waktu seperti layaknya gadis-gadis lainnya, yaitu mengurus pekerjaan rumah; namun jauh di lubuk hatinya, ia merasa bahwa dirinya bukanlah gadis seperti itu. Ia adalah seorang anak perempuan dengan semangat pejuang, mirip seperti ayahnya, dan ia tak sudi terkungkung di balik kokohnya tembok benteng pertahanan mereka, ia takkan mau hanya berdiam diri di rumah. Ia adalah pemanah yang lebih hebat daripada seluruh lelaki di sana—dan memang, ia bahkan lebih unggul daripada pemanah terbaik anak buah ayahnya—dan ia akan melakukan apa pun demi membuktikan kemampuannya pada mereka, dan terutama pada ayahnya, bahwa ia layak diperhitungkan. Ia tahu betapa ayahnya sangat menyayanginya, namun ayahnya tak akan menganggapnya lebih dari seorang anak perempuan.

      Kyra berlatih keras di padang Volis, jauh dari bentengnya—itulah tempat yang sesuai baginya, karena sebagai satu-satunya gadis di dalam benteng yang penuh dengan pasukan, ia harus berlatih seorang diri. Tiap hari ia selalu menyendiri ke padang itu, ke tempat kesukaannya di puncak dataran tinggi yang menghadap ke dinding batu yang menjulang, tempat ia bisa mencari pohon yang tepat, yaitu pohon kurus yang sulit dibidik. Bunyi hentakan anak panah yang menancap di sasarannya bergema di seluruh desa; tak satu pun pohon yang luput dari anak panahnya, batang-batangnya terkoyak, dan beberapa pohon lain bahkan hampir ambruk.

      Kyra tahu bahwa sebagian besar pasukan pemanah ayahnya berlatih membidik tikus yang berkeliaran di padang itu; dan saat ia memanah untuk kali pertama,


Скачать книгу