Buku Urantia. Urantia Foundation
(126.2) 2. Tahap Gravitasi (Energi). Modifikasi terhadap muatan-forsa ruang ini dihasilkan oleh aksi dari para organisator forsa Firdaus. Hal itu menandakan munculnya sistem-sistem energi yang responsif pada tarikan gravitasi Firdaus. Energi yang bangkit (emergent) ini aslinya netral namun karena metamorfosis berikutnya maka akan menunjukkan apa yang disebut sifat-sifat negatif dan positif. Kami menamai tahap-tahap ini ultimata.
11:8.7 (126.3) 3. Tahap Pascagravitasi (Daya Alam Semesta). Dalam tahap ini, materi-energi menunjukkan tanggapan pada pengendalian gravitasi linier. Dalam alam semesta sentral sistem-sistem fisik ini adalah susunan-susunan lipat tiga yang dikenal sebagai triata. Mereka adalah sistem-sistem induk adidaya untuk ciptaan-ciptaan ruang dan waktu. Sistem-sistem fisik di alam semesta super dimobilisasi oleh para Direktur Daya Alam Semesta dan rekan-rekan mereka. Organisasi-organisasi material ini rangkap dua dalam susunan dasarnya dan dikenal sebagai gravita. Badan-badan gravitasi gelap yang berputar mengelilingi Havona itu bukan triata ataupun gravita, dan daya tarik mereka menunjukkan kedua bentuk gravitasi fisik itu, yaitu linier dan absolut.
11:8.8 (126.4) Potensi ruang itu tidak tunduk pada interaksi dari bentuk gravitasi apapun. Kemampuan utama Firdaus ini bukan suatu level realitas yang aktual, namun potensi ruang itu menjadi asal usul untuk semua realitas bukan roh yang fungsional relatif—yaitu semua manifestasi energi-forsa dan pengorganisasian daya serta materi. Potensi (potency) ruang itu suatu istilah yang sulit didefinisikan. Hal itu tidak berarti apa yang menjadi asal usul terhadap ruang; maknanya seharusnya membawa gagasan tentang potensi-potensi dan potensial-potensial yang ada di dalam ruang. Hal itu bisa lebih kurangnya dipahami sebagai mencakup semua pengaruh dan potensial absolut yang memancar dari Firdaus dan membentuk kehadiran ruang Absolut Nirkualifikasi.
11:8.9 (126.5) Firdaus adalah sumber absolut dan titik fokus kekal untuk semua materi-energi di alam semesta segala alam-alam semesta. Absolut Nirkualifikasi adalah pengungkap, pengatur, dan penyimpan untuk apa yang memiliki Firdaus sebagai sumber dan asalnya. Kehadiran menyeluruh dari Absolut Nirkualifikasi itu tampaknya setara dengan konsep suatu ketanpa-batasan potensial dari perluasan gravitasi, suatu tegangan elastis dari kehadiran Firdaus. Konsep ini membantu kita dalam memahami fakta bahwa segala sesuatu ditarik ke arah dalam menuju Firdaus. Ilustrasi ini kasar namun demikian bermanfaat. Hal itu juga menjelaskan mengapa gravitasi selalu beraksi secara preferensial dalam bidang yang tegak lurus pada massa, suatu fenomena yang menunjukkan tentang perbedaan dimensi-dimensi Firdaus dan ciptaan-ciptaan yang mengelilinginya.
9. Keunikan Firdaus
11:9.1 (126.6) Firdaus itu unik dalam hal Firdaus itu adalah alam asal-mula utama dan sasaran takdir akhir bagi semua kepribadian roh. Meskipun benar bahwa tidak semua makhluk roh yang lebih rendah di alam semesta lokal itu secara langsung ditakdirkan bertujuan ke Firdaus, namun Firdaus masih tetap menjadi sasaran keinginan bagi semua kepribadian yang supramaterial.
11:9.2 (126.7) Firdaus adalah pusat geografisnya ketanpa-batasan; Firdaus itu bukan suatu bagian dari ciptaan semesta, tidak pula suatu bagian sebenarnya dari alam semesta Havona yang kekal. Kami umumnya menyebut Pulau pusat itu sebagai termasuk pada alam semesta ilahi, namun itu sesungguhnya bukan. Firdaus adalah suatu keberadaan yang kekal dan eksklusif.
11:9.3 (127.1) Dalam kekekalan masa lalu, ketika Bapa Semesta memberikan ekspresi kepribadian tanpa batas dari diri roh-Nya dalam diri Putra Kekal, maka secara bersamaan Dia mengungkapkan potensial ketanpa-batasan dari diri nonpribadi-Nya itu sebagai Firdaus. Firdaus yang bukan pribadi dan bukan rohani itu tampaknya telah menjadi suatu akibat tidak langsung yang tak terhindarkan dari kehendak dan perbuatan Bapa yang mengabadikan Putra Pertama. Dengan demikian Bapa memproyeksikan realitas dalam dua fase aktual—yang pribadi dan yang bukan pribadi, yang rohani dan yang bukan rohani. Tegangan antara hal-hal itu, di hadapan kehendak untuk tindakan oleh Bapa dan Putra, menjadikan adanya Pelaku Bersama dan alam semesta sentral untuk dunia-dunia jasmani dan makhluk-makhluk rohani.
11:9.4 (127.2) Ketika realitas itu dibedakan menjadi yang berpribadi dan yang tidak berpribadi (Putra Kekal dan Firdaus), maka sulit dikatakan pantas untuk menyebut apa yang adalah tidak berpribadi itu sebagai “Deitas” kecuali dikualifikasikan (diberi pembatasan sifat) tertentu. Dampak energi dan material dari tindakan-tindakan Deitas itu sulit bisa disebut sebagai Deitas. Deitas bisa menyebabkan banyak apa yang bukan Deitas, dan Firdaus itu bukan Deitas; demikian pula Firdaus itu tidak sadar diri seperti manusia mungkin dapat memahami istilah seperti itu.
11:9.5 (127.3) Firdaus itu bukan asal usul untuk semua makhluk atau entitas hidup; Firdaus itu bukan pencipta. Kepribadian dan hubungan-hubungan roh-batin dapat ditransmisikan, tetapi pola tidak. Pola-pola itu bukanlah cerminan; pola adalah duplikasi—reproduksi. Firdaus adalah absolutnya pola-pola; Havona adalah suatu pameran potensial-potensial ini dalam kenyataannya.
11:9.6 (127.4) Kediaman Tuhan itu sentral dan kekal, mulia dan ideal. Rumah-Nya adalah pola cantik untuk semua dunia markas alam semesta; dan alam semesta sentral tempat kediaman langsung-Nya itu adalah pola untuk semua alam-alam semesta dalam ideal-ideal, pengaturan, dan takdir terakhir mereka.
11:9.7 (127.5) Firdaus adalah markas pusat semesta untuk semua kegiatan kepribadian dan pusat-sumber semua forsa-ruang dan manifestasi energi. Segala sesuatu yang telah ada, sekarang ada, atau yang belum ada, telah datang, sekarang datang, atau akan datang itu berasal dari tempat tinggal pusat Tuhan yang kekal ini. Firdaus adalah pusat semua ciptaan, sumber semua energi, dan tempat asal usul utama semua kepribadian.
11:9.8 (127.6) Bagaimanapun juga, bagi insan fana hal yang paling penting tentang Firdaus kekal itu adalah fakta bahwa kediaman sempurna Bapa Semesta ini adalah tujuan takdir yang nyata dan sangat jauh untuk jiwa-jiwa baka anak-anak fana dan jasmani-Nya Tuhan, makhluk-makhluk menaik dari dunia-dunia evolusi ruang dan waktu. Setiap manusia kenal-Tuhan yang telah mendukung karier melakukan kehendak Bapa itu telah berangkat menempuh jalan yang teramat panjang menuju Firdaus untuk pengejaran keilahian dan pencapaian kesempurnaan. Dan saat makhluk yang asalnya dari hewan itu berdiri, seperti yang dilakukan tak terhitung sekarang jumlahnya, di hadapan Tuhan di Firdaus, setelah naik dari dunia-dunia ruang yang rendah, maka pencapaian demikian itu merupakan kenyataan tentang suatu transformasi rohani yang berbatasan sampai ke batas-batas supremasi.
11:9.9 (127.7) [Disampaikan oleh sesosok Penyempurna Hikmat yang ditugasi untuk berfungsi demikian oleh Yang Purba Harinya di Uversa.]
Buku Urantia
<< Makalah 11 | Judul | Kandungan | Makalah 13 >>
Makalah 12
Alam Semesta Segala Alam-alam Semesta
12:0.1 (128.1) KEDAHSYATAN luasnya ciptaan Bapa Semesta itu sama sekali di luar pemahaman imajinasi terbatas; besarnya alam semesta master itu bahkan mencengangkan konsep makhluk golonganku. Namun demikian pikiran fana bisa diajari banyak mengenai rancangan dan penataan alam-alam semesta; kamu dapat mengetahui beberapa tentang organisasi fisik dan administrasi menakjubkan alam-alam itu; kamu dapat belajar banyak tentang berbagai kelompok makhluk cerdas yang menghuni tujuh alam semesta super waktu dan alam semesta sentral kekekalan.
12:0.2 (128.2) Pada prinsipnya, yaitu dalam potensi kekalnya, kami membayangkan tentang ciptaan material itu sebagai tanpa batas karena Bapa Semesta itu benar-benar tanpa batas, tapi saat kami mempelajari dan mengamati ciptaan material total itu, kami tahu bahwa pada setiap waktu tertentu dalam waktu, ciptaan itu terbatas, meskipun bagi pikiran terbatasmu hal itu relatif tak terbatas, kelihatan nyaris tak terhingga.
12:0.3 (128.3) Kami diyakinkan, dari studi hukum fisika dan dari pengamatan alam perbintangan, bahwa Pencipta yang tanpa batas itu belum mewujud dalam finalitas ekspresi kosmis, bahwa banyak potensial kosmis dari Yang Tanpa Batas itu masih terkandung