Buku Urantia. Urantia Foundation
rekan lingkaran supramalaikat, Pemandu Lulusan, dan rekan servitalnya yang selalu hadir. Kunjungan-kunjungan dari lingkaran Havona ke Firdaus ini adalah perjalanan percobaan; para penaik itu belum berstatus Firdaus. Mereka belum mencapai status bertempat tinggal di Firdaus sampai mereka telah melewati istirahat waktu yang penghabisan setelah pencapaian Bapa Semesta dan kelulusan akhir dari sirkuit-sirkuit Havona. Setelah istirahat ilahi itu barulah mereka mengambil bagian dalam “intisari keilahian” dan “roh supremasi” dan dengan demikian benar-benar mulai berfungsi dalam lingkaran kekekalan dan di hadapan Trinitas.
26:7.5 (293.3) Trio transit untuk teman-teman penaik itu tidak diperlukan untuk memungkinkan manusia penaik itu untuk menemukan tempat keberadaan geografis dari terang rohani Trinitas, melainkan lebih untuk memberikan semua dukungan yang mungkin kepada sesosok musafir dalam tugasnya yang sulit untuk mengenali, melihat, dan memahami Roh Tanpa Batas secara cukup sehingga membentuk pengenalan kepribadian. Setiap musafir penaik di Firdaus bisa melihat kehadiran geografis atau lokasional dari Trinitas itu, sebagian besar dapat melakukan kontak dengan realitas intelektual dari para Deitas, terutama Pribadi Ketiga, tetapi tidak semua dapat mengenali atau bahkan sebagian memahami realitas dari kehadiran rohani Bapa dan Putra. Masih lebih sulit lagi bahkan pemahaman rohani minimum untuk Bapa Semesta.
26:7.6 (293.4) Jarang memang pencarian untuk Roh Tanpa Batas gagal diwujudkan, dan ketika subjek mereka telah berhasil dalam tahap petualangan Deitas ini, para pemandu Trinitas bersiap untuk mentransfer mereka ke pelayanan para penemu Putra di lingkaran keempat Havona.
8. Penemu Putra
26:8.1 (293.5) Sirkuit Havona keempat itu kadang-kadang disebut “sirkuit para Putra.” Dari dunia-dunia di sirkuit ini para musafir menaik itu pergi ke Firdaus untuk mencapai suatu pemahaman kontak dengan Putra Kekal, sementara di dunia-dunia sirkuit ini para musafir yang menurun mencapai pemahaman baru tentang sifat dan misi para Putra Pencipta ruang dan waktu. Ada tujuh dunia dalam sirkuit ini di mana korps cadangan Mikhael Firdaus menyelenggarakan sekolah layanan khusus untuk pelayanan bersama kepada musafir yang menaik dan yang menurun; dan di dunia-dunia Putra Mikhael inilah para musafir waktu dan musafir kekekalan mencapai pemahaman bersama mereka sungguh-sungguh untuk pertama kalinya satu sama lain. Dalam banyak hal pengalaman-pengalaman dari sirkuit ini adalah yang paling menarik dari seluruh kunjungan Havona.
26:8.2 (294.1) Para penemu Putra adalah penatalayan superafik (malaikat super) untuk manusia menaik di sirkuit keempat. Selain pekerjaan umum untuk mempersiapkan calon-calon mereka untuk suatu kesadaran akan relasi-relasi Trinitasnya Putra Kekal, para penemu Putra ini harus sepenuhnya mengajari subjek mereka agar mereka akan sepenuhnya berhasil: pertama, dalam pemahaman rohani yang memadai tentang sang Putra; kedua, dalam pengenalan kepribadian yang memuaskan tentang Sang Putra; dan ketiga, dalam pembedaan yang tepat sang Putra dari kepribadian Roh Tanpa Batas.
26:8.3 (294.2) Setelah pencapaian Roh Tanpa Batas, tidak ada lagi pengujian dilakukan. Tes-tes dari lingkaran dalam adalah kinerja-kinerja kandidat-kandidat musafir itu ketika ada dalam rangkulan dari pelingkupanpara Deitas. Kemajuan itu ditentukan murni oleh spiritualitas individu itu, dan tidak ada yang lain kecuali para Tuhan yang berani untuk menilai kemajuan yang dimiliki ini. Dalam peristiwa kegagalan tidak ada alasan yang pernah ditentukan, demikian pula para kandidat itu sendiri maupun berbagai tutor dan pemandu itu tidak pernah dicemooh atau dikritik. Di Firdaus, kekecewaan tidak pernah dianggap sebagai kegagalan; penundaan tidak pernah dipandang sebagai aib; yang kelihatannya kegagalan waktu tidak pernah disalah-artikan dengan penundaan kekekalan yang signifikan.
26:8.4 (294.3) Tidak banyak musafir mengalami penundaan dari yang tampaknya kegagalan dalam petualangan Deitas. Hampir semua mencapai Roh Tanpa Batas, meskipun kadang-kadang seorang musafir dari alam semesta super nomor satu tidak berhasil pada upaya pertamanya. Para musafir yang mencapai Roh jarang gagal dalam menemukan Putra; dari mereka yang gagal pada petualangan pertama, hampir semua berasal dari alam semesta super tiga dan lima. Sebagian besar mereka yang gagal pada petualangan pertama untuk mencapai Bapa, setelah menemukan Roh maupun Putra, berangkat dari alam semesta super nomor enam, meskipun beberapa dari nomor dua dan tiga demikian juga tidak berhasil. Dan semua ini tampaknya menunjukkan dengan jelas bahwa ada beberapa alasan yang baik dan cukup terhadap yang kelihatannya kegagalan ini; dalam kenyataannya, hanya penundaan-penundaan yang tidak bisa dihindari.
26:8.5 (294.4) Kandidat-kandidat yang gagal untuk petualangan Deitas itu ditempatkan di bawah kewenangan para pemimpin penugasan, sekelompok supernafim primer, dan dikembalikan kepada pekerjaan alam-alam ruang selama jangka waktu tidak kurang dari satu milenium. Mereka tidak pernah kembali ke alam semesta super asal kelahiran mereka, tetapi selalu pada ciptaan super yang paling menguntungkan untuk pelatihan ulang mereka dalam persiapan untuk petualangan Deitas kedua. Setelah pelayanan ini, berdasarkan gerak mereka sendiri, mereka kembali ke lingkaran luar Havona, segera diantar ke lingkaran karier mereka yang terputus, dan langsung melanjutkan persiapan mereka untuk petualangan Deitas. Tidak pernah supernafim sekunder gagal memandu subjek-subjek mereka dengan berhasil pada upaya kedua, dan para penatalayan superafik yang sama dan para pemandu yang lain selalu menyertai para kandidat ini selama petualangan kedua mereka ini.
9. Pemandu Bapa
26:9.1 (294.5) Ketika jiwa musafir mencapai lingkaran ketiga Havona, jiwa itu datang ke bawah binaan para pemandu Bapa, mereka yang lebih tua, sangat terampil, dan paling berpengalaman dari antara para penatalayan malaikat super. Di dunia-dunia sirkuit ini pemandu-pemandu Bapa menjalankan sekolah-sekolah kebijaksanaan dan perguruan-perguruan teknik di dalam mana semua sosok makhluk yang mendiami alam semesta sentral melayani sebagai guru. Tidak ada yang diabaikan yang akan berguna bagi sesosok makhluk waktu dalam petualangan transenden untuk pencapaian kekekalan ini.
26:9.2 (294.6) Pencapaian Bapa Semesta adalah paspor menuju kekekalan, meskipun masih ada sirkuit-sirkuit yang tersisa yang akan dilalui. Oleh karena itulah merupakan suatu kejadian penting di dunia pilot lingkaran nomor tiga ketika trio transit mengumumkan bahwa petualangan terakhir waktu akan hampir berlangsung; bahwa satu lagi makhluk ruang berusaha masuk ke Firdaus melalui portal-portal kekekalan.
26:9.3 (295.1) Ujian waktu hampir berakhir; perlombaan untuk kekekalan telah hampir semuanya ditempuh. Hari-hari ketidak-pastian sedang berakhir; cobaan untuk ragu sedang menghilang; perintah untuk menjadi sempurna telah dipatuhi. Dari bagian paling bawah keberadaan cerdas, makhluk waktu dan kepribadian jasmani telah naik dunia-dunia ruang yang evolusioner, dengan demikian membuktikan kelayakan dari rencana kenaikan sambil selamanya menunjukkan keadilan dan kebenaran tentang perintah dari Bapa Semesta kepada makhluk-makhluk rendah-Nya di dunia-dunia: “Jadilah kamu sempurna, sama seperti Aku sempurna."
26:9.4 (295.2) Langkah demi langkah, kehidupan demi kehidupan, dunia demi dunia, karier penaik telah dikuasai, dan sasaran Deitas telah dicapai. Kelangsungan hidup itu selesai dalam kesempurnaan, dan kesempurnaan itu penuh dalam supremasi keilahian. Waktu itu lenyap dalam kekekalan; ruang itu ditelan dalam identitas penuh penyembahan dan harmoni dengan Bapa Semesta. Siaran-siaran dari Havona memancarkan laporan-laporan kemuliaan ruang, kabar baik bahwa sungguh benarlah bahwa makhluk-makhluk dari kodrat hewani dan asal material yang berniat benar itu, setelah melewati kenaikan evolusioner, menjadi dalam realitas dan selamanya anak-anak Tuhan yang disempurnakan.
10. Konselor dan Penasihat
26:10.1 (295.3) Para konselor dan penasihat superafik dari lingkaran kedua adalah instruktur anak-anak waktu mengenai karier kekekalan. Pencapaian Firdaus memerlukan tanggung jawab dari tatanan yang baru dan lebih tinggi, dan perjalanan di lingkaran kedua memberi banyak kesempatan untuk menerima nasihat bermanfaat dari para supernafim yang berbakti ini.
26:10.2 (295.4) Mereka yang tidak berhasil dalam upaya pertama pada pencapaian Deitas dimajukan dari lingkaran kegagalan itu langsung ke lingkaran kedua sebelum mereka dikembalikan ke tugas alam semesta super. Dengan demikian para konselor dan penasihat itu juga berfungsi sebagai konselor dan penghibur bagi para musafir yang kecewa ini. Mereka baru saja telah menjumpai kekecewaan terbesar mereka, dalam hal apapun tidak berbeda dari daftar panjang pengalaman sebagaimana mereka naik, seperti di sebuah tangga, dari kekacauan menuju kemuliaan—kecuali dalam ukurannya. Inilah mereka yang telah mengeringkan cangkir