Buku Urantia. Urantia Foundation
mutlak pada sebab-akibat asal-usulnya, lalu Bapa menyingkir. Sekarang, manusia telah dibebaskan dari belenggu-belenggu respons sebab-akibat, setidaknya berkaitan pada takdir kekal, dan perlengkapan telah disediakan untuk pertumbuhan diri baka, jiwa itu, maka tinggal untuk manusia itu sendiri untuk menghendaki penciptaan atau menghambat penciptaan diri yang bertahan hidup dan kekal ini, dan hal ini terserah pilihan manusia. Tidak ada sosok, kekuatan, pencipta, atau perwakilan di segenap alam semesta luas ini yang bisa ikut campur pada taraf apapun dengan kedaulatan mutlaknya kehendak bebas manusia, selagi hal itu beroperasi di dalam wilayah-wilayah pilihan, mengenai tujuan kekal dari kepribadian manusia yang memilih itu. Sehubungan dengan keselamatan kekal, Tuhan telah menetapkan kedaulatan kehendak manusia yang jasmani dan fana itu, dan ketetapan itu mutlak.
5:6.9 (71.4) Penganugerahan kepribadian makhluk memberikan pembebasan relatif dari tanggapan seperti budak terhadap sebab-akibat asal-usul, dan kepribadian-kepribadian dari semua sosok moral seperti itu, yang berevolusi atau selain itu, adalah berpusat dalam kepribadian Bapa Semesta. Mereka selalu ditarik ke arah hadirat Firdaus-Nya oleh kekerabatan kehidupan yang menyusun lingkaran keluarga dan jaringan persaudaraan yang luas dan menyeluruh dari Tuhan yang kekal. Ada kekerabatan spontanitas ilahi dalam semua kepribadian.
5:6.10 (71.5) Sirkuit kepribadian di alam-alam semesta itu dipusatkan dalam pribadi Bapa Semesta, dan Bapa Firdaus itu secara pribadi sadar akan, dan dalam hubungan pribadi dengan, semua kepribadian di semua tingkat keberadaan yang sadar diri. Dan kesadaran kepribadian dari semua ciptaan ini ada secara independen dari misi para Pelaras Pikiran.
5:6.11 (71.6) Seperti halnya semua gravitasi disirkuitkan di Pulau Firdaus, seperti halnya semua batin disirkuitkan dalam Pelaku Bersama, dan semua roh dalam Putra Kekal, demikian pula semua kepribadian disirkuitkan dalam hadirat pribadi Bapa Semesta, dan sirkuit ini dengan tanpa salah mengirimkan penyembahan dari semua kepribadian kepada Kepribadian yang Orisinal dan Kekal itu.
5:6.12 (71.7) Mengenai kepribadian yang tidak didiami Pelaras: Sifat bebas-memilih itu juga dikaruniakan oleh Bapa Semesta, dan pribadi-pribadi itu demikian pula dirangkul dalam sirkuit besar kasih ilahi, sirkuit kepribadian Bapa Semesta. Tuhan menyediakan pilihan berdaulat untuk semua kepribadian yang sejati. Tidak ada makhluk berpribadi yang dapat dipaksa masuk ke dalam petualangan abadi; gerbang kekekalan terbuka hanya sebagai tanggapan pada pilihan kehendak bebas dari anak-anak berkehendak bebas dari Tuhan kehendak bebas.
5:6.13 (72.1) Dan inilah yang merupakan upayaku untuk menyampaikan hubungan antara Tuhan yang hidup dengan anak-anak waktu. Dan ketika semua telah dikatakan dan dilakukan, aku tidak bisa berbuat yang lebih membantu lagi kecuali mengulang lagi bahwa Tuhan adalah Bapa alam semestamu, dan kamu semua adalah anak-anak planet-Nya.
5:6.14 (72.2) [Ini adalah tulisan yang kelima dan terakhir dari rangkaian tulisan yang menyajikan cerita tentang Bapa Semesta oleh sesosok Konselor Ilahi dari Uversa.]
Buku Urantia
<< Makalah 5 | Judul | Kandungan | Makalah 7 >>
Makalah 6
Putra Kekal
6:0.1 (73.1) PUTRA Kekal adalah ekspresi yang sempurna dan final dari konsep pribadi dan mutlak “pertama” dari Bapa Semesta. Sesuai dengan hal itu, kapanpun dan bagaimanapun Bapa secara pribadi dan secara mutlak menyatakan diri-Nya, Dia melakukannya melalui Putra Kekal-Nya, yang telah, sekarang, dan senantiasa akan menjadi, Firman yang hidup dan ilahi itu. Dan Putra Kekal ini bertempat tinggal di pusat segala sesuatunya, dalam ikatan dengan, dan secara langsung menyelubungi kehadiran pribadi, Bapa yang Kekal dan Semesta itu.
6:0.2 (73.2) Kita berbicara tentang pemikiran “pertama” Tuhan dan menyinggung mengenai permulaan waktu (yang tidak mungkin) tentang Putra Kekal itu dengan maksud agar mendapat akses ke saluran-saluran pikiran kecerdasan manusia. Penyimpangan-penyimpangan bahasa demikian itu merupakan upaya terbaik kami untuk kompromi-kontak dengan batin makhluk fana yang terikat oleh waktu. Dalam pengertian berurutan, Bapa Semesta tidak pernah memiliki suatu pemikiran pertama, tidak juga Putra Kekal pernah dapat memiliki suatu permulaan. Tetapi aku disuruh untuk menggambarkan realitas-realitas kekekalan itu kepada batin manusia fana yang dibatasi oleh waktu dengan melalui lambang-lambang pikiran semacam itu, dan untuk menamai hubungan-hubungan kekekalan dengan konsep-konsep keberurutan waktu seperti itu.
6:0.3 (73.3) Putra Kekal adalah personalisasi rohani dari konsep-Nya Bapa Firdaus yang universal dan tanpa batas mengenai realitas ilahi, roh tanpa batasan sifat, dan kepribadian mutlak. Dan dengan cara itulah Putra merupakan pewahyuan ilahi dari identitas pencipta dari Bapa Semesta. Kepribadian sempurna Sang Putra itu menunjukkan bahwa Bapa itu sebenarnya sumber yang kekal dan universal untuk semua makna-makna dan nilai-nilai untuk yang rohani, yang berkehendak bebas, yang bermaksud, dan yang berpribadi.
6:0.4 (73.4) Dalam suatu upaya untuk memungkinkan pikiran waktu yang terbatas itu untuk membentuk suatu konsep berurutan mengenai hubungan-hubungan antara pribadi-pribadi Trinitas Firdaus yang kekal dan tanpa batas itu, kami menggunakan kemudahan konsepsi seperti menyebutkan tentang ”konsep pribadi, universal, dan mutlak pertama-Nya Bapa Semesta.” Tidak mungkin bagiku untuk menyampaikan kepada pikiran manusia gagasan lain yang memadai tentang relasi-relasi kekal para Deitas; sebab itulah aku menggunakan istilah-istilah tersebut karena akan memungkinkan kepada pikiran terbatas beberapa gagasan mengenai relasi-relasi sosok-sosok kekal ini dalam era-era waktu berikutnya. Kami percaya bahwa Putra berasal dari Bapa; kami diajar bahwa keduanya kekal tanpa batasan. Sebab itu, nyatalah bahwa tidak akan ada makhluk waktu yang dapat sepenuhnya memahami misteri mengenai sesosok Putra yang berasal dari Bapa ini, namun yang juga kekal secara sederajat dengan Bapa itu sendiri.
1. Identitas Putra Kekal
6:1.1 (73.5) Putra Kekal adalah Putra Tuhan yang pertama dan tunggal. Dia adalah Tuhan Sang Putra, Pribadi Kedua Deitas dan rekan pencipta segala sesuatunya. Seperti Bapa adalah Sumber dan Pusat Besar Pertama, maka Putra Kekal adalah Sumber dan Pusat Besar Kedua.
6:1.2 (74.1) Putra Kekal adalah pusat rohani (spiritual) dan administrator ilahi atas pemerintahan rohani alam-alam semesta. Bapa Semesta itu pertama-tama adalah pencipta dan kemudian pengendali; Putra Kekal itu pertama-tama adalah pencipta-bersama dan kemudian administrator rohani. “Allah itu roh,” dan Putra adalah pewahyuan pribadi dari roh itu. Sumber dan Pusat Pertama adalah Absolut Kehendak; Pusat dan Sumber Kedua adalah Absolut Kepribadian.
6:1.3 (74.2) Bapa Semesta tidak pernah berfungsi secara pribadi sebagai pencipta kecuali dalam kebersamaan dengan Putra atau dengan tindakan koordinasi dari Putra. Seandainya penulis Perjanjian baru mengacu pada Putra Kekal, dia akan mengemukakan kebenaran ketika ia menulis: “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.”
6:1.4 (74.3) Ketika sesosok Putra dari Putra Kekal itu muncul di Urantia, mereka yang bersahabat dengan sosok ilahi dalam wujud manusia ini menyebut dia sebagai: “Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup.” Dan Putra anugerah ini datang dari Bapa sama benarnya seperti dilakukan Putra Pertama, seperti dikesankan dalam satu doanya di bumi: “Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.”
6:1.5 (74.4) Putra Kekal itu dikenal dengan nama-nama berbeda dalam berbagai alam semesta. Dalam alam semesta sentral dia dikenal sebagai Sumber Sederajat, Pencipta-bersama, dan Rekan Absolut. Di Uversa, ibukota alam semesta super, kami menyebut Putra itu sebagai Pusat Roh Sederajat dan sebagai Administrator Roh