Buku Urantia. Urantia Foundation
Putra anugerah. Pada misi-misi magisterial tambahan ini sesosok Avonal mungkin muncul atau mungkin juga tidak dalam wujud jasmani dan kasat mata, tetapi tidak ada satupun dari mereka yang akan dilahirkan ke dalam dunia sebagai bayi yang tak berdaya.
20:2.7 (225.6) 3. Misi Penganugerahan. Putra-putra Avonal memang semuanya, setidaknya satu kali, memberikan diri mereka kepada suatu ras manusia di dunia evolusioner tertentu. Kunjungan peradilan itu banyak, misi penghakiman mungkin berkali-kali, tetapi di setiap planet tampaknya hanya ada satu Putra penganugerahan. Avonal anugerah itu akan lahir dari perempuan seperti halnya Mikhael Nebadon telah dijelmakan di Urantia.
20:2.8 (225.7) Tidak ada batasan berapa kali para Putra Avonal bisa melayani pada misi-misi penghakiman dan penganugerahan, tetapi biasanya, ketika pengalaman telah tujuh kali dilalui, ada penangguhan untuk memberi kesempatan pada mereka yang masih kurang layanan tersebut. Para Putra dengan pengalaman penganugerahan diri yang berkali-kali tersebut kemudian ditugaskan ke dewan pribadi tinggi untuk sesosok Putra Pencipta, sehingga menjadi peserta dalam pemerintahan urusan-urusan alam semesta.
20:2.9 (225.8) Dalam semua pekerjaan mereka untuk dan di dunia-dunia yang dihuni, Putra Magisterial dibantu oleh dua golongan makhluk alam semesta lokal, para Melkisedek dan penghulu-malaikat, sedangkan pada misi-misi penganugerahan mereka juga disertai oleh Bintang Senja yang Cemerlang, yang juga berasal dari ciptaan lokal. Dalam setiap usaha keplanetan, para Putra Firdaus sekunder, para Avonal itu, didukung oleh kuasa dan otoritas penuh dari sesosok Putra Firdaus primer, Putra Pencipta dari alam semesta lokal tempat tugas mereka. Untuk semua maksud dan tujuan pekerjaan mereka di dunia-dunia dihuni itu adalah sama efektif dan memuaskannya seperti seandainya hal itu adalah layanan dari Putra Pencipta terhadap dunia hunian manusia tersebut.
3. Tindakan Yudisial
20:3.1 (226.1) Avonal-avonal itu dikenal sebagai Putra Magisterial karena mereka adalah hakim-hakim tinggi untuk alam-alam, para pengadil terhadap rangkaian berturut-turut dispensasi dunia-dunia waktu. Mereka memimpin pembangkitan para peselamat yang tidur (mati), menghakimi wilayah alam itu, mengakhiri suatu dispensasi keadilan yang ditangguhkan, melaksanakan mandat-mandat dari sebuah era rahmat percobaan, menugaskan kembali makhluk-makhluk ruang angkasa dari pelayanan planet untuk tugas-tugas dispensasi baru, dan kembali ke markas-markas alam semesta lokal mereka pada saat tuntasnya misi mereka.
20:3.2 (226.2) Ketika mereka duduk dalam penghakiman atas takdir-takdir suatu zaman, para Avonal menetapkan nasib ras-ras evolusioner, tetapi meskipun mereka bisa membuat vonis yang memusnahkan identitas makhluk-makhluk yang berpribadi, tapi mereka tidak melaksanakan hukuman-hukuman tersebut. Vonis dari jenis ini tidak dieksekusi oleh siapapun kecuali otoritas-otoritas dari alam semesta super.
20:3.3 (226.3) Kedatangan sesosok Avonal Firdaus di sebuah dunia evolusioner untuk tujuan mengakhiri suatu dispensasi dan meresmikan era baru kemajuan planet itu tidak harus merupakan misi penghakiman atau misi penganugerahan. Misi penghakiman kadang-kadang dan misi penganugerahan selalu, adalah berupa inkarnasi; yaitu, pada penugasan demikian Avonal-avonal itu melayani di sebuah planet dalam wujud jasmani—secara harfiah. Kunjungan mereka yang lain adalah “teknis,” dan dalam kapasitas ini sesosok Avonal tidak menjelma untuk tugas keplanetan. Jika sesosok Putra Magisterial datang semata-mata sebagai hakim akhir zaman atau dispensasi, ia tiba di sebuah planet sebagai sosok roh, tidak terlihat oleh makhluk material dari alam itu. Kunjungan teknis tersebut terjadi berulang kali dalam sejarah panjang dari sebuah dunia yang dihuni.
20:3.4 (226.4) Putra-putra Avonal bisa bertindak sebagai hakim-hakim keplanetan sebelum pengalaman penghakiman maupun penganugerahan. Namun demikian, pada salah satu dari misi ini, Putra yang dijelmakan ini akan menghakimi zaman keplanetan yang berlangsung; hal demikian juga dilakukan Putra Pencipta ketika dijelmakan pada misi suatu penganugerahan dalam keserupaan manusia fana. Ketika sesosok Putra Firdaus mengunjungi sebuah dunia evolusioner dan menjadi seperti salah seorang dari penduduknya, kehadirannya menutup sebuah zaman dispensasi dan merupakan penghakiman untuk alam itu.
4. Misi Penghakiman
20:4.1 (226.5) Sebelum kemunculan keplanetan sesosok Putra anugerah, sebuah dunia yang dihuni itu biasanya dikunjungi oleh sesosok Avonal Firdaus pada misi penghakiman. Jika hal itu adalah kunjungan penghakiman awal, Avonal ini selalu menjelma sebagai suatu sosok jasmani. Ia muncul di planet penugasannya itu sebagai laki-laki ras manusia yang dewasa penuh, sosok yang sepenuhnya terlihat, dan dalam kontak fisik dengan manusia fana pada masa dan generasinya. Sepanjang suatu inkarnasi penghakiman, hubungan antara Putra Avonal dengan kekuasaan-kekuasaan rohani lokal dan universal itu lengkap dan tidak terputus.
20:4.2 (226.6) Sebuah planet mungkin mengalami banyak kunjungan penghakiman baik sebelum maupun sesudah munculnya sesosok Putra anugerah. Planet itu bisa dikunjungi berkali-kali oleh Avonal yang sama atau yang lainnya, bertindak sebagai hakim untuk zaman dispensasi, namun misi teknis penghakiman tersebut adalah bukan penganugerahan atau penghakiman, dan Avonal tidak pernah menjelma pada waktu-waktu tersebut. Bahkan ketika sebuah planet diberkahi dengan misi penghakiman berulang kali, para Avonal tidak selalu masuk pada inkarnasi menjadi manusia fana; dan ketika mereka benar-benar melayani dalam keserupaan badan manusia fana, mereka selalu muncul sebagai sosok dewasa di alam itu; mereka tidak lahir dari perempuan.
20:4.3 (227.1) Ketika diinkanasikan dalam suatu misi penganugerahan atau penghakiman, Putra Firdaus telah mengalami (didiami oleh) Pelaras, dan para Pelaras ini berbeda untuk setiap penjelmaan. Pelaras yang menempati batin-batin Putra Tuhan yang diinkarnasikan itu tidak mungkin berharap untuk mendapat kepribadian melalui peleburan dengan sosok ilahi-manusiawi yang mereka diami, tetapi Pelaras itu sering dipersonalisasi (dipribadikan) oleh perintah langsung dari Bapa Semesta. Pelaras tersebut membentuk dewan pengarahan tertinggi Divinington untuk administrasi, identifikasi, dan pemberangkatan para Monitor Misteri ke alam-alam yang dihuni. Mereka juga menerima dan mengakui resmi para Pelaras waktu mereka kembali ke “pangkuan Bapa” setelah kematian manusia kemah kediaman mereka di bumi. Dengan cara ini Pelaras-Pelaras yang setia dari hakim-hakim dunia itu menjadi kepala-kepala yang dimuliakan atas sesama mereka.
20:4.4 (227.2) Urantia belum pernah menjadi tuan rumah untuk sesosok Putra Avonal pada suatu misi penghakiman. Seandainya Urantia mengikuti rancangan umum untuk dunia-dunia yang dihuni, maka planet ini tentu telah diberkahi dengan suatu misi penghakiman pada suatu waktu antara zaman Adam dan penganugerahan diri Mikhael Kristus. Tetapi urutan-urutan reguler Putra-putra Firdaus di planetmu itu telah sepenuhnya dikacaukan oleh kemunculan Putra Penciptamu pada penganugerahan penghabisannya sembilan belas abad yang lalu (dihitung dari abad 20).
20:4.5 (227.3) Urantia mungkin saja belum dikunjungi oleh sesosok Avonal yang ditugasi untuk menjelma dalam misi penghakiman, tetapi mengenai kemunculan masa depan Putra-putra Firdaus, bahkan “tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak,” karena dunia penganugerahan-Mikhael itu menjadi binaan individu dan pribadi dari Putra Master itu, sehingga dengan demikian, sepenuhnya tunduk pada rencana dan keputusannya sendiri. Mengenai duniamu, hal ini dibuat lebih rumit lagi oleh janji Mikhael untuk kembali. Terlepas dari kesalahpahaman tentang perjalanan kunjungan Mikhael Nebadon di Urantia itu, ada satu hal yang pasti otentik—janjinya untuk kembali ke dunia kamu. Dipandang dari prospek ini, hanya waktu yang bisa mengungkapkan urutan masa depan kunjungan-kunjungan para Putra Firdaus Tuhan ke Urantia.
5. Penganugerahan Putra-putra Tuhan Firdaus
20:5.1 (227.4) Putra Kekal adalah Firman Tuhan yang kekal. Putra Kekal adalah ekspresi sempurna dari pemikiran mutlak dan tanpa batas “pertama” dari Bapa-Nya yang kekal. Ketika penggandaan pribadi atau perluasan ilahi dari sang Putra Pertama ini bermula pada suatu misi penganugerahan untuk inkarnasi fana, maka secara harfiah benar bahwa “Firman itu telah menjadi manusia,” dan bahwa Firman itu dengan demikian berdiam di antara makhluk-makhluk rendahan yang berasal dari hewan.
20:5.2 (227.5) Di Urantia ada suatu kepercayaan yang tersebar luas bahwa tujuan penganugerahan Putra itu adalah, dalam cara tertentu, untuk mempengaruhi sikap Bapa Semesta. Tapi pencerahanmu harusnya menunjukkan bahwa hal ini adalah tidak benar. Penganugerahan diri Putra-putra Avonal dan Mikhael adalah suatu bagian yang diperlukan dari proses pengalaman